Decision-Usefulness Theory Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Penulis : Zakky Ashidiqi


Mengacu pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

Dalam menyusun laporan keuangan yang mengacu pada PSAK terdapat suatu konsep decision-usefulness theory atau teori kegunaan keputusan. Kegunaan keputusan merupakan kemampuan informasi keuangan untuk membantu pengguna membuat suatu keputusan yang baik. Untuk memahami konsep decision usefulness dengan benar perlu mempertimbangkan present value models dari perspektif ekonomi dan keuangan.

Hal ini dikarenakan laporan keuangan tidak dapat dibuat lebih berguna sampai mengetahui nilai keguanaanya. Kegunaan keputusan dikontraskan dengan perspektif lain tentang peran pelaporan keuangan, di mana peran tersebut adalah melaporkan keberhasilan atau kegagalan manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Peran tersebut memiliki orientasi pada masa lalu daripada membantu investor memprediksi kinerja perusahaan di masa depan.

Pendekatan kegunaan keputusan sebagai basis pelaporan keuangan digunakan sebagai reaksi atas ketidakmungkinan dalam menyiapkan laporan keuangan secara teoritis. Namun pendekatan kegunaan keputusan mengarah pada masalah dalam mengidentifikasi pengguna laporan keuangan dan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang baik dalam perusahaan. Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah nilai relevan (relevance) dan nilai realiabilitas (reability). Kedua nilai tersebut membuat informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan.

Nilai-nilai Decision-Usefulness Theory

Nilai relevan diidentifikasikan sebagai peran informasi untuk membuat suatu perubahan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai. Reliabilitas diartikan sebagai kualitas pemberian jaminan bahwa informasi tersebut telah diambil secara rasional sesuai basis data sehingga tidak bias dan terbebas dari kesalahan.

Untuk membuat informasi relevan, informasi tersebut harus bersifat logis dalam memberikan suatu keputusan. Artinya untuk memberikan nilai relevan bagi Stakeholder (investor, kreditur, dll) maka informasi akuntansi harus memiliki nilai fungsi dan mampu untuk membuat suatu perbedaan dalam suatu keputusan.

Hal tersebut dapat ditempuh dengan cara memprediksi tentang hasil dari kejadian di masa lalu, di masa sekarang dan di masa yang akan datang atau untuk melakukan konfirmasi kebenaran suatu harapan.

Pendekatan Decision-Usefulness Theory

Kajian terkait infromasi akuntansi menjelaskan bahwa pendekatan kegunaan keputusan dipakai sebagai alat penguji apakah hasil atas beberapa kejadian di dalam pasar modal menghasilkan suatu perubahan sifat distribution dari dari return saham (Belkaoui, 1992). Perubahan laba yang tidak terprediksi memiliki hubungan dengan return saham residual.

Hal ini menunjukan bahwa kegunaan keputusan konsisten dengan hipotesa bahwa informasi keuangan mengarah pada suatu perubahan nilai (value). Kalam konsep pengukuran akuntansi dikenal istilah historical cost dan fair value. Secara konseptual bahwasannya setiap perusahaan dapat memilih untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan kedua konsep tersebut.

Historical cost didasari dalam pengakuan pada nilai akuisisinya, yaitu nilai pertama yang dicatat saat suatu sumber daya diakuisisi oleh perusahaan sehingga nilai tersebut bersifat riil dan bukan perkiraan. sedangkan fair value merupakan konsep pencatatan berdasarkan harga pasar sebenarnya saat pengkuran tersebut terjadi, sehingga lebih rasional dan sesuai nilai relevansi dalam memberikan informasi dan menentukan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

#ThinkBigWithHnG

You May Also Like