Penulis: Natalie Syaina Abitta
JAKARTA, HnG Insight – Badan Anggaran (Banggar) DPR menilai program makan siang gratis yang diusung oleh presiden terpilih tidak akan bebani APBN 2025.
Makan siang gratis diperkirakan membutuhkan anggaran senilai Rp71 Triliun. Meskipun terlihat memakan dana yang besar, nominal tersebut jauh lebih rendah dibandingkan program lainnya seperti subsidi dan kompensasi BBM hingga bantuan sosial.
“Menurut saya masih make sense dan tidak mengganggu fiskal kita,” jawab Ketua Banggar DPR Said Abdullah, dikutip Senin (8/7/2024).
Di sisi lain, Said meminta pemerintah untuk merinci kementerian atau lembaga mana saja yang bertanggung jawab menjelaskan sekaligus melaksanakan program makan siang gratis pada tahun depan.
Sebelumnya, anggaran makan siang sebesar Rp71 Triliun telah disepakati oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran untuk dimasukkan ke dalam APBN 2025.
Program makan siang gratis telah disepakati akan dilaksanakan secara bertahap dengan perencanaan yang matang dan akan dievaluasi setiap tahun. Pada tahun pertama, program makan siang gratis akan diprioritaskan di daerah-daerah yang membutuhkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga turut mengkonfirmasi program makan siang yang tidak membebani APBN. Menurutnya, program makan siang gratis tidak akan menambah total defisit APBN 2025. Defisit tetap ditargetkan sebesar 2,29% hingga 2,82% dari PDB.
“Angka Rp71 Triliun itu ada di dalam range postur defisit 2,29% hingga 2,82%. Angka Rp71 Triliun itu bukan merupakan on top di atas itu, tetapi sudah di dalamnya,” jelas Sri.
Cek berita dan artikel lainnya di sini