Penulis: Natalie Syaina Abitta
JAKARTA, HnG Insight – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali pentingnya penggunaan produk dalam negeri kepada seluruh instansi pemerintah.
Menurutnya penggunaan produk dalam negeri merupakan aspek penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jokowi juga menambahkan sudah seharusnya dana yang berasal dari APBN tidak digunakan untuk belanja barang impor.
“Pendapatan di APBN dikumpulkan dari pajak, dikumpulkan dengan sangat sulit. Lalu, dibelikan produk impor padahal sumbernya berasal dari APBN,” imbuh Jokowi dalam acara Business Matching, dikutip Kamis (16/3/2023).
Tidak hanya di Indonesia, kebijakan penggunaan produk dalam negeri juga sudah dilakukan di negara lain seperti Amerika Serikat.
“Bukan hanya di negara kita, Amerika Serikat juga lakukan hal yang sama, mengumumkan prioritas pembelian produk dalam negeri pada belanja pemerintah. Kuncinya adalah kedisiplinan implementasi dalam merealisasikan,” tambah Jokowi
Demi meningkatkan konsumsi produk dalam negeri, pemerintah menyiapkan skema reward and punishment bagi instansi pemerintah. Skema ini juga akan menentukan besaran tunjangan kinerja (tukin) yang diterima oleh pegawai negeri sipil.
Semakin tinggi penggunaan produk dalam negeri suatu instansi akan berpengaruh terhadap besaran tukin yang diterima.
Sebaliknya, terdapat sanksi bagi instansi pemerintah yang masih berbelanja produk impor. Nantinya, sanksi ini akan dirumuskan lebih lanjut oleh Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
Ilustrasi: Valerie Evangeline
Cek berita dan artikel lainnya di sini