Sambut Ramadan dan Lebaran, Begini Upaya Pemerintah Kendalikan Harga Pangan

Penulis: Aqila Bagus Misbahuddin


 

JAKARTA, HnG Insight – Memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, pemerintah merancang langkah-langkah antisipatif sebagai upaya pengendalian harga komoditas pangan yang cenderung meningkat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan peningkatan harga pangan menjadi tantangan para pengelola kebijakan.

Pertama, dilakukan dengan pemantauan harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging, dan telur ayam ras,” kata Airlangga dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP), dikutip Kamis (9/3/2023).

Kedua, pemerintah berencana memberikan bantuan sosial (bansos) berupa beras, telur, dan ayam yang regulasinya tengah difinalisasi. Bansos ini diberikan selama Maret, April, dan Mei kepada yang selama ini menjadi penerima bansos program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT).

Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan survei tingkat kemiskinan dan ketimpangan bulan ini. Diharapkan pemberian bansos dapat memperbaiki tingkat kemiskinan.

Ketiga, bersama Badan Pangan Nasional dan Badan Urusan Logistik (BULOG), pemerintah optimalkan operasi pasar dan pasar murah untuk komoditas pangan strategis agar keterjangkauan harga tersedia di pasar tradisional.

Keempat, pengawasan ketidakwajaran kenaikan harga, gangguan distribusi, maupun penimbunan mencakup penyaluran/distribusi BBM dan Liquid Petroleum Gas (LPG).

Kelima, adanya moral suasion sangat diperlukan dalam menjaga ekspektasi masyarakat atas harga bahan pangan sehingga tidak terjadi overbuying akibat misinformasi.

Ilustrasi: Muhammad Irfan Firdaus

Cek berita dan artikel lainnya di sini

You May Also Like